KeizalinNews.com | IDI - Jaringan Jurnalis Independen Aceh Timur (JJIAT) kemarin, pada hari Kamis 13 Agustus 2020 kehilangan salah satu pengurus terbaiknya bernama Yusliandi meninggal dunia diusia 48 tahun.
Menurut informasi didapat media ini, bahwa setelah mengalami koma (tak sadarkan diri) selama satu minggu lebih di RSUD Zainal Abidin Banda Aceh.
Namun Yusliandi sempat sadar selama dua hari dan dibawa pulang ke Kampung Isteriya di Sigli.
Karena kondisi kesehatan Yusliandi memburuk kembali kemudian pihak keluarga membawa Yusliandi ke RSU Sigli dan akhirnya pada hari kamis 13 Agustus 2020 Yusliandi menghembuskan nafas terakhirnya.
Yusliandi adalah seorang wartawan dan aktif menulis di media online Keizalinnews.com.
Ia bergabung di Organisasi Lokal Wartawan bernama Jaringan Jurnalis Independen Aceh Timur (JJIAT) sejak Januari 2020 dan dipercaya menjadi pengurus dengan jabatan Bendahara.
Selain berprofesi sebagai Wartawan, Yusliandi juga adalah seorang Atlit Cabor (cabang olah raga) Catur yang kerap mewakili Kabupaten Aceh Timur dan berbagai kejuaraan baik ditingkat provinsi maupun event nasional.
Menurut Ketua KONI Aceh Timur, Firman Dandy, SE.,MSI. Melalui pesan singkat WhatsApp nya, Kamis, 13 Agustus 2020 mengatakan belasungkawa atas meniggalnya Yusliandi dan merasa sangat kehilangan. Yusliandi bukan saja berprofesi sebagai wartawan tapi juga sebagai atlit catur Aceh Timur dan Ia sangat berjasa menyumbang banyak medali bagi Aceh Timur.
Ketua JJIAT, Abdul Manaf AB dan didampingi Sekretaris Kasmidi Panjaitan, S.IP bercerita kepada media ini bahwa sosok Yusliandi adalah seorang yang sangat loyal dan komit kepada organisasi. Ia adalah semangat bagi JJIAT. Selain itu Yusliandi adalah orang yang sangat baik. Semasa hidup, ia sangat respeck dan peduli terhadap sesama. Empati bila melihat rekan sejawat maupun siapa saja yang sedang dilanda kesusahan, ia tak aegan untuk membantu.
Selamat jalan saudaraku, selamat tinggal sajawatku, selamat tinggal rekan sepejuanganku.
Kenanganmu selalu kami ingat. Semoga amal ibadahmu diterima disisi ALLAHUTA'ALA. Amin Ya rabbi, Abdul Manaf menutub. (Red)